Perlengkapan Sound
Sistem
Instalasi Sound System
Karena saat kita nonton pertunjukan
musik, kita tidak hanya melihat si pemusik saja tapi juga mendengarkan suara
yang dihasilkan oleh system tata suaranya. Memang tidak dipungkiri lagi bahwa
sisi ini memang sangat menarik untuk dibahas, setidaknya bagi anda yang
penasaran dengan system audio profesional.
Prinsip Dasar
Sound reinfocement adalah sederetan
peralatan yang ditata sedemikia rupa untuk penguatan suara atau musik untuk
didengarkan oleh banyak orang. Prinsip dasarnya selalu sama. Mulai dari system
yang sederhana sampai yang paling rumit seperti :
- Suara ditangkap oleh microphone dari sumbernya.
- Microphone merubah suara tadi menjadi signal listrik dan mengiimnya melalui kabel menuju mixer.
- Mixer menerima signal suara dan musik tadi melalui setiap kanalnya kemudian me-mix (mencampur dan menseimbangkan) untuk dikirimkan lagi melalui kabel ke rampaian power amplifier.
- Power amplifier merubah signal menjadi energi listrik dan mengirimkannya ke loudspeaker
- Loudspeaker merubah energi listrik menjadi gerakan mekanis dari konus speaker yang kmudian mnggetarkan udara dan menjadi suara.
- Audiens mendengarkan suara tersebut.
Ini juga berlaku untuk system audio rumah, tape deck atau CD player sebagai
sumber suara, dan pre amp (dalam system live digantikan mixer), umumnya
terdapat dalam satu badan dengan power amplifiernya (integrated amlifier). Dalam
system sederhana, power amplifier kadang terdapat dalam satu kemasan dengan
mixer yang disebut powe mixer, atau juga power amplifier yang tercakup dalam
kotak speaker yang lebih kita kenal dengan speaker aktif. Namun betapapun besar
dan rumitnya sebuah system, tetap akan berada pada prinsip diatas tadi seperti
yang terlihat pada gambar A. Dalam system yang lebih besar akan terdapat
beberapa peralatan tambahan yang tentu saja akan terdapat banyak pengaturan.
Pada gambar B, terlihat system yang lebih kompleks. Dan ini adalah yang biasa
diterapkan bagi kafe, pub, bar, atau club yang menampilkan musik live dan
ber-area tidak terlalu luas.
Dalam system ini ada beberapa prinsip lagi yang sebaiknya diperhatikan seperti
:
- Posisi mixing console sebaiknya berada pada posisi pendengar, agar apa yang didengar oleh penata suara adalah apa yang didengar oleh audiens. Denga kata lain mixer tidak berada di samping atau di belakang panggung.
- Semua microphone dan alat musik dikirim ke mixer melalui kabel snake.
- Mixer atau mixing console pada system ini lebih lengkap dari system yang sederhana sebelumnya, karena memiliki lebih banyak pengaturan walaupun dengan prinsip kerja yang sama. Hanya saja dilengkapi fasilitas seperti equalizer yang semi parameric, dengan 3 band (low, mid, hi) atau 4 band (low, lo-mid, hi-mid, hi). Terdapat juga auxiliary send yang difungsikan untuk mengirim signal ke system monitor dan/ ke effect system. Pada auxiliary terdapat switch untuk aux pre/post. Auxiliary pre adalah untuk menirim signal yang terlepas dari pengaruh fader dan eq kanal yang biasa digunakan untuk mengirim signal ke monitor, sedang auxiliary post adalah sebaliknya yakni mengirim signal yang dikirim mengikuti pengaruh dari fader dan equalizer dari kanal dan biasa untuk mengirim signal ke perangkat effect.
- Signal keluaran dari mixer dikirim ke crossover melewati equalizer. Pada equalizer inilah penata suara melakukan pen-settingan untuk mengatasi kendala akustik ruang, feedback atau kendala lainnya yang mengganggu.
- Crossover berfungsi untuk memilah frekuensi yang akan dikirim ke power amplifier untuk menggerakkan loudspeaker dengan tnggapan frekuensi tertentu. Karena system speaker utamanaya tidak jarang yang terpisah antara speaker untuk menghandle frekuensi rendah (sub woofer) dan speaker untuk full range
Tipical system untuk Touring
Berikutnya adalah system untuk touring
yang lebih besar dan kompleks. Seperti yang dipergunakan untuk konser-konser
besar dengan area yang lebih luas. Pada system ini peralatan yang digunakan
sangat banyak, dan selalu dngan crossover aktif yang tidak jarang juga
digantikan oleh controller digital yang didalamnya telah terdapat crossover,
limiter, parametric eq, dll. Juga selalu menggunakan mixer monitor yang sama
sekali terpisah dari mixer utama, lebih difungsikan untuk mengirim signal ke
rangkaian effect yang tidak sedikit jumlahnya.
Namun seberapapun rumitnya prinsip touring ini, tetap tidak terlalu jauh
berbeda dengan prinsip tata suara sebelumnya sehingga tidak terlalu sulit juga
untuk dipahami. Hanya saja pada system ini terdapat beberapa lagi penjlasan
tambahan seperti :
- Mixer selalu lebih besar dan mempunyai fasilitas yang lebih lengkap, paling sedikit terdiri dari 24 kanal atau bahkan sampai 40. dan bukan tidak mungkin menggunakan lebih dari 1 mixer. Ini sering terjadi bila yang tampil lebih dari 1 grup musik yang settingan kanalnya tidak ingin terganggu oleh setting kelompok lain yang kebetulan tampil satu panggung.
- System monitor dioperasikan oleh monitor engineer dengan menggunakan mixer monitor sendiri dan terlepas sama sekali dari mixer utama.
- Dalam rack peralatannya terdapat paling sedikit 2 buah EQ mono atau sebuah dual EQ (karena selalu main dalam stereo), kemudian beberapa compressor, limiter, noise gate, aural exciter, multiple delay, reverb, dll. Sekian banyak peralatan tersebut difungsikan untuk menghasilkan suara yang diinginkan dan meredam suara-suara yang tidak diinginkan.
- Mixer untuk system monitor panggung terdiri dari 6 output kadang bahkan sampai 16 output, dan mengirim signal tadi secara tepisah ke masing-masing monitor untuk si pemusik atau penyanyi seperti yang mereka inginkan.
- Dibutuhkan sangat banyak kabel, power amlifier dan daya listrik yang sangat besar untuk menggerakkan sekian banyak loudspeaker yang mungkin saja main dalam 3way, 4way atau bahkan sampai 5way.